Sistem produksi adalah suatu gabungan dari komponen-komponen
yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk melaksanakan proses produksi
dalam suatu perusahaan. Assembling
process chart
(APC) adalah peta yang menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan
dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai. Operation process chart (OPC) merupakan
suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan
baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Multi
Product Process Chart merupakan suatu peta yang digunakan untuk
menganalisis aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan
pabrik baru dan mempunyai keterkaitan dengan Peta Proses Operasi (OPC). Route Sheet berguna untuk
menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan untuk menghitung jumlah part yang
harus disiapkan untuk memperoleh sejumlah produk yang diinginkan.
Kata kunci: APC, Routing Sheet, MPPC.
PENDAHULUAN
Tak menutup pengecualian,
dunia industri turut berkembanga mengikuti hegomoni dan ekspansi kemajuan level
kehidupan di dunia.
Perkembangan industri yang pesat membawa pada persaingan antar pelaku industri, khususnya bagi para pelaku produksi. Pelaku
produksi dituntut
untuk bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja dan kualitas
produknya. Tuntutan tersebut akan bisa terpenuhi jika ada suatu sistem produksi yang baik dan sistematis. Hal ini harus dilakukan agar proses produksi bisa berjalan dengan baik,
sehingga produk yang dihasilkan bisa sesuai standar yang berlaku.
Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling
berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses yang dimulai
dari input sampai output. Input dalam hal ini meliputi bahan
baku yang nantinya akan mengalami proses produksi sehingga akan menghasilkan
suatu output berupa produk jadi. Produksi adalah suatu
kegiatan yang mengolah bahan baku atau bahan belum jadi menjadi barang jadi.
Pembuatan suatu produk
akan lebih efisien dan efektif apabila dilakukan secara sistematis. Pendekatan
dan pembelajaran secara sistem akan memungkinkan suatu proses produksi berjalan
dengan baik dan terstruktur.
Banyak cara yang dilakukan
untuk bisa mencapai kemungkinan suatu proses produksi berjalan dengan baik dan
terstruktur. Proses produksi dapat didesain sedemikian rupa dengan menggunakan
beberapa alat peraga yang berupa peta atau diagram. Misal, untuk mengetahui
secara grafis urutan proses produksi dan aliran proses perakitan biasanya
pelaku produksi membuat peta proses operasi dan peta proses perakitan. Pelaku
produksi dapat secara singkat mengetahui berapa banyak jumlah mesin dan
komponen yang akan diproduksi, berikut dengan aliran komponen tersebut dengan
menggunakan routing sheet dan MPPC (multi product process chart).
Related Article : Rental Mobil Bali Terbaik
Related Article : Rental Mobil Bali Terbaik
TINJAUAN PUSTAKA
Assembling
process chart
(APC) adalah peta yang menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan
dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai.
Manfaat dari assembling process chart yaitu
menentukan kebutuhan operator, mengetahui kebutuhan tiap komponen, alat untuk
tata letak fasilitas, alat untuk menentukan perbaikan cara kerja, dan alat
untuk latihan kerja.

Gambar 1
Contoh Peta Proses Operasi
Operation
process chart
(OPC) merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang
akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak
dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebai komponen, dan juga
memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Jadi
dalam suatu operation process chart,
dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang
pada akhir proses dicatat tentang penyimpanan. Dengan adanya
informasi-informasi yang bisa dicatat melalui operation process chart, kita bisa memperoleh banyak manfaat diantaranya adalah sebagai berikut.
a.
Bisa
mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
b.
Bisa
memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
c.
Sebagai
alat untuk menentukan tata letak pabrik
d.
Sebagai
alat untuk melakukan cara kerja yang sedang dipakai
e.
Sebagai
alat untuk latihan kerja
Multi Product Process Chart merupakan suatu peta yang
digunakan untuk menganalisis aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun
untuk perencanaan pabrik baru dan mempunyai keterkaitan dengan Peta Proses
Operasi (OPC). MPPC (Multi Product Process Chart) juga merupajan suatu
diagram yang menunjukkan urutan-urutan proses untuk masing-masing komponen yang
akan diproduksi. Fungsi MPPC yaitu untuk menunjukkcan keterkaitan produksi
antar komponen atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan, atau
kegiatan. Selain itu, peta ini juga digunakan untuk membantu operasi Job-Shop.

Gambar 2
Contoh Peta Proses Perakitan
Ada beberapa teknik yang
digunakan dalam merencanakan aliran proses produksi. Teknik yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
a.
Peta
Produk Darab (Multi Product Process Chart = MPPC)
b.
Diagram
Tali
Menggambarkan aliran unsur pada
tata letak daerah tertentu dengan menggunakan tali, benang untuk menunjukkan
perpindahan elemen pada suatu daerah.
c.
Peta
Proses
Menggambarkan langkah-langkah
proses pada suatu tabel. Merupakan teknik yang paling umum dalam perencanaan
dan penganalisaan aliran barang. Untuk perencanaan diperlukan pengetahuan
banyak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan di bandingkan peta rakitan atau
peta proses karena peta ini memberi ciri-ciri tentang langkah-langkah
perpindahan barang.
d.
Diagram
Aliran
Suatu gambaran grafis dari
langkah-langkah proses yang dibuat si atas tata letak suatu tempat yang sedang dikaji.
Berguna sebagai pendukung peta proses.
e.
Peta
Proses Aliran
Merupakan kombinasi antara peta
proses oprasi (OPC) dan peta proses untuk tiap komponen produk atau rakitan.
Digambarkan secara keseluruhan proses secara lengkap pada gambaran grafisnya.
f.
Peta
Dari-Ke
Teknik baru yang digunakan dalam
pekerjaan tata letak dan material handling. Peta ini berguna apabila barang
yang mengalir pada suatu wilayah sangat banyak. Selain itu, berguna jika
keterkaitan terjadi antara beberapa kegiatan dan jika di inginkan adanya penyusunan
kegiatan optimum.
g.
Peta
Prosedur
Teknik yang digunakan untuk
menunjukkan aliran komunikasi lisan atau tertulis antara kegiatan, departemen,
manusia, dan untuk menunjukkan aliran barang yang di ikat oleh komunikasi
tersebut. Dengan adanya informasi, maka berpengaruh dalam menentukan efisiensi
kegiatan.
h.
Jaringan
Lintasan Kritis
Merupakan pengembangan dari Gantt
Chart, menggunakan bagan jaringan untuk memberi gambaran grafis hubungan
antar tahap suatu proyek. Perkiraan penyelesaian setiap kegiatan dalam proyek
digunakan untuk menentukan jalur kritis yaitu urutan dari kejadian yang
menggambarkan waktu total minimum yang dibutuhkan proyek.
Pembentukan Multi Product
Process Chart (MPPC) dilakuakan dengan beberapa tahap. Adapun tahap yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
a.
Menuruni
sisi kertas, tulis daftar departemen atau bagian, proses dan mesin yang harus
dilalui unsure-unsur atau komponen. Dapat diurut dari atas ke bawah dalam
urutan geografis, sebagaimana yang terjadi pada peralatan atau dalam urutan
logis, semua faktor diperhitungkan.
b.
Sepanjang
baris atas, tulislah komponen, produk dsb yang sedang dikaji. Untuk perencanaan
lebih dari 20 sampai 25 barang bagilah komponen menjadi kelompok komponen yang
serupa dan bekerja dengan kelompok-kelompok itu, serta kerjakan unsur utama
saja atau bisa digunakan Peta Dari-Ke. Barang harus disusun dalam urutan logis
karena kesamaan operasi yang dibutuhkannya. Dalam hal ini pembentukan peta juga
akan menunjukkan kekeliruan dalam penyusunan.
c.
Dari
lintasan produksi catatlah operasi pada tiap barang, berhadapan dengan nama
departemen, proses atau mesin yang sesuai di bawah barang yang sesuai dengan
lingkaran yang mengandung nomor operasi dari lintasan produksi.
d.
Hubungkan
lingkaran menurut urutannya, meski pun mungkin saja terjadi garis balik.
e.
Kaji
peta yang dihasilkan untuk langkah balik yang menunjukkan kemungkinan
penyusunan ulang departemen, kesamaan pola aliran yang menunjukkan kebutuhan
akan proses yang sama pada wilayah yang sama, waktu yang sama dan pedoman
penyusunan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien.

Gambar 3
Contoh MPPC
Input dari Multi Product Process
Chart (MPPC) yaitu OPC (Operation Process Chart) dan Routing
Sheet. Tujuan dari pembuatan Multi Product Process Chart (MPPC)
yaitu untuk dapat memahami aliran proses produksi suatu produk secara
keseluruhan beserta dengan total waktu pengoperasian mesin yang digunakan.
Route Sheet berguna
untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan untuk menghitung jumlah part
yang harus disiapkan untuk memperoleh sejumlah produk yang diinginkan. Data
yang dibutuhkan untuk pembuatan route sheet ini antara lain adalah
sebagai berikut.
a.
OPC
b.
Kapasitas mesin
(waktu standar operasi)
c.
% scrap
d.
Efisiensi mesin
e.
Kapasitas Produksi
Terpasang (KPT)
Jumlah material yang ada pada routing sheet adalah jumlah
material diminta dengan jumlah material yang disediakan. Material yang diminta
(DM) = KPT = jumlah demand selama 1 tahun (unit/jam).
a.
DM proses
sebelumnya = jumlah material yang disiapkan (DS) pada proses sesudahnya ×
kuantitas komponen.
b.
Material yang
disiapkan (DS) adalah jumlah material yang diminta (DM) pada proses selanjutnya

c.
Kapasitas mesin
adalah kemampuan mesin dalam menghasilkan komponen/produk per jamnya.

d.
Jumlah mesin yang
didapatkan dari hasil perhitungan tanpa pembulatan.

e.
Jumlah mesin
sebenarnya yang dibutuhkan setelah dilakukan pembulatan ke atas dari jumlah
mesin teoritis.
CONTOH KASUS
Sebuah perusahaan akan membuat komponen roda gigi dari
bahan baja dengan kapasitas produksi sebanyak 1000 unit/jam. Proses pengerjaan
komponen ini adalah sebagai berikut :

Pertanyaan :
1. Tentukan peta proses operasi pembuatan komponen
tersebut!
2. Hitunglah kebutuhan mesin !
Jawab


Infromasi pada kolom operasi, mesin, dan persentasi scrap dapat pada APC.
Kapasitas mesin untuk operasi pemeriksaan sama denga 60 unit/jam. Nilai
tersebut diperoleh dari 60/1 menit. Bahan yang diminta pada awal baris pertama
merupakan data mengenai berapa banyak bahan yang disiapkan. Untuk baris atau
aktivitas selanjutnya, nilai bahan yang diminta merupakan nilai dari bahan yang
disiapkan dari bahan yang dimintas pada aktivitas sebelumnya. Jumlah mesin
aktual diperoleh dari pembulatan keatas dari nilai jumlah mesin teoritis.
DAFTAR PUSTAKA.
Gaspersz,
Vincent, Production Planning And
Inventory Control, Cetakan Keempat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Sutalaksana, Iftikar.Z, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Edisi Kedua, ITB, Bandung, 2006.
Apple,
James M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga.
Bandung: ITB.1990
Wignjosoebroto,Sritomo.Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga.
Surabaya : Prima Printing.Cetakan
ke 3 tahun 2003.
Kurniawan, Fajar. Modul Perencanaan Tata Letak Pabrik, Jakarta: Mercubuana,
Diunduh Tanggal 1 Oktober 2012.
0 comments:
Post a Comment